LENSA.TODAY, POHUWATO – Gerakan Masyarakat Peduli Desa Bumbulan menuntut kepada Dinas Perikanan Kabupaten Pohuwato, atas keberadaan Kapal Siluman yang dimiliki oleh Koperasi Bilita Jaya Mandiri.
Dalam pantauan awak media bahwa, pada senin, (05/09/2022). Kedatangan ratusan masyarakat Desa Bumbulan menggugat dan mendesak usut tuntas keberadaan kapal ikan koperasi milik Bitila Jaya Mandiri, yang saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Jendral Lapangan GMPDB Yanto Samarang dalam tuntutannya meminta, pemerintah melalui dinas terkait untuk mengidentifikasi dan mengembalikan kapal tersebut kepada kelompok nelayan dibawah naungan koperasi Bitila Jaya Mandiri.
“Kami minta aparat penegak hukum menindak tegas oknum pengurus koperasi yang tidak bertanggung jawab,”ucap yanto.
Yanto dan orator lainnya juga meminta transparansi pengelolaan pabrik es, yang sampai saat ini tidak beroperasi lagi dan dikelola oleh koperasi Bitila Jaya Mandiri.
“Kami juga meminta transparansi retribusi PAD di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang terindikasi pungli oleh oknum petugas TPI Paguat dan meminta pemerintah daerah meninjau kembali penanggung jawab TPI yang ada di Paguat,”jelasnya.
Terlihat pada Aksi demo GMPDB diterima langsung oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap Zainuddin Zakaria dan Kepala Bidang Perikanan Budidaya Hasyim Mertosono.
Dihadapan masa aksi Zainudin Zakaria menjelaskan, secara rinci terkait proses keberadaan kapal ikan yang dikelola oleh Koperasi Bitila Jaya Mandiri.
“Kami akan mengundang pengurus Koperasi terkait keberadaan kapal ikan tersebut, dengan menghadirkan anggota koperasi beserta pihak pihak terkait.” Jelas Zainudin yang diaplaus oleh masa aksi
Pantauan awak media juga, aparat kepolisian berjaga dan memantau langsung masa aksi sejak dari depan Polres Pohuwato hingga di depan kantor Dinas Perikanan Pohuwato. (Mhd)