LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Catatan kecil for pemerintah Kabupaten Gorontalo tentang Pasar Sentral Isimu yang kondisinya sangat memperihatinkan lahir dari masyarakat isimu menjelang perayaan hari lahir Kecamatan Tibawa ke 350 Tahun.
Bagamana tidak, diduga bangunan yang berdiri di lokasi pasar sentral isimu yang sangat megah, namun terkesan kumuh dan disuga sengaja dibiarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam hal ini Dinas Perindag.
Kepada.Lensa.today, Salah satu Tokoh masyarakat Ahmad Pakaya atau yang sering kita sapa dengan sebutan Aba Ato menjelaskan bahwa Pasar Sentral Isimu berdiri beberapa bangunan yang sangat megah berdasarkan hasil rehab tahun 2013 silam.
Lanjut Aba Ato, Beberapa bahkan berulang-ulang kali dirinya bersama pemerintah Desa berkoordinasi serta melaporkan kondisi pasar sentral isimu kepada dinas terkait, namun seribu sayang dinas terkait tidak pernah menindaklajuti laporan tersebut.
” Terakhir ini kami bersama kepala Desa Isimu Raya berkoordinasi langsung dengan Bupati Gorontalo, berdasarkan hasil koordinasi, Bupati Prof. Nelson Pomalingo memerintahkan langsung Kepala Dinas Perindag yang saat itu didampingi oleh Kabid Manto, namun masalah pasar sentral isimu tetap tidak mendapat perhatian serius,” jelas Aba Ato.
“Justru, dengan tidak adanya tindaklanjut dari pemerintah, menimbulkan tandatanya besar, Apakah Pasar Sentral Isimu tidak menghasilkan sesuatu sehingga tidak menarik untuk diseriusi,”? tanya Aba Ato.
Selain itu, bertepatan dengan memperingati Hari Pahlawan yang tepatnya tanggal 10 November, tokoh masyarakat akan melaksanakan rapat pembahasan pasar sentral isimu, namun naasnya rapat itu ditunda karena diduga Kepala Dinas bersama Kabidnya tidak menghadiri rapat tersebut.
” Sebenarnya hari ini ada rapat, tapi karena Pak Kadis dengan Pak Kabid tidak akan hadir, maka saya minta rapat itu ditunda disamping menunggu kesiapan kadis dengan kabid bersedia mengikuti rapat bersama tokoh masyarakat yang berada di Pasar Sentral Isimu,” jelas Aba Ato.
Bahkan, kami menduga dengan ketidakhadiran pihak dinas terkait pada rapat tersebut merupakan bukti bahwa dinas tidak serius untuk mencari jalan solusinya terkait permasalahan pasar sentral isimu.
” Mohon maaf pak, kami duga bahwa pak Kadis dengan Pak Kabid tidak serius mencari jalan solusi pasar sentral isimu, padahal sudah ada perintah Bupati langsung,” imbuh Aba Ato.
” Yang parahnya lagi, terkait pasar tua saat ini sudah ada yang mengklaim bahwa mereka adalah pemilik tanah dari pasar sentral itu. Tak hanya itu, bahkan diduga sudah ada pungutan liar yang sering meresahkan masyarakat”, keluh Aba Ato.
Olehnya, kami berharap kepada Bupati Prof. Nelson Pomalingo agar kiranya dapat memperhatikan keluh kesah masyarakat isimu terkait persoalan pasar khususnya dimomentum Hari Lahir Kecamatan Tibawa yang ke 350 tahun.
” Kami berharap Pak Bupati, dimomentum hari lahir Kecamatan Tibawa agar Pak Bupati dapat memberikan solusi terbaik untuk pasar sentral isimu, dan kami juga berharap kepada bapak agar kiranya untuk turun langsung, jangan lagi hanya memerintahkan dinas terkait. Nantinya kami hanya akan diberikan harapan palsu,” harap Aba Ato.
Terakhir, Aba Ato mengungkapkan bahwa diduga persoalan pasar sentral isimu hanya dibiarkan dan tindak mengindahkan laporan kami dari waktu ke waktu, maka sebagai penduduk asli ismu yang juga tinggal di konpleks pasar isimu akan membawa hal tersebut Ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo sebagai bentuk hadiah Hari Lahir Kecamatan Tibawa ke 350 tahun untuk Lembaga Legislatif tersebut. tutup Aba Ato.
” Jika tetap tidak ada tindaklanjut dari Dinas terkait, maka kami akan mendatangi DPRD Kabupaten Gorontalo, dan menyampaikan bahwa Polemik Pasar Sentral Isimu sebagai Hadiah untuk Wakil Rakyat, terutama wakil rakyat dari dapil Tibawa”, pungkas Ahmad Pakaya. (Arb)